Artikel Kependudukan Topik
Ketenagakerjaan
“Ketenagakerjaan dalam Membangun
Ekonomi Nasional”
Nama : Sri Faisal Zibab
Sekolah : SMA N 4 Merlung
Peranan
penduduk sebagai sumber daya manusia dalam pembangunan merupakan hal yang
sangat mendasar yang harus dipahami. Jumlah penduduk yang terlalu besar tidak
otomatis akan menjadi modal yang besar juga bagi pembangunan di suatu negara,
bahkan justru dapat menjadi beban atau tanggungan bagi penduduk yang lain.
Dalam ketenagakerjaan, penduduk
dengan segala potensi yang dimilikinya dikategorikan menjadi dua,yaitu penduduk
usia kerja dan penduduk diluar usia
kerja. Di indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang
berusia 15 hingga 65 tahun. Sedangkan angkatan kerja adalah penduduk berumur
lima belas tahun ke atas yang selama seminggu sebelum pencacahan bekerja atau
mempunyai pekerjaan, sementara tidak bekerja dan mereka tidak bekerja tetapi
mencari pekerjaan (Leni permana:5).
Dari keseluruhan angkatan kerja
dalam suatu negara tidak semua mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga
angkatan kerja dikelompokan menjadi angkatan kerja yang bekerja dan angkatan
kerja yang menganggur(pengangguran terbuka). Dan permasalahan yang paling
dominan dalam ketenagakerjaan adalah masalah pengangguran.
Pengangguran adalah orang yang tidak
mempunyai pekerjaan , sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu
usaha baru (Alam.S:6). Berbagai macam pengangguran antara lain, pengangguran
siklis. Pengangguran siklis adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
menurunnya kegiatan perekonomian karena resesi. Penurunan kegiatan perkonomian
umumnya dimulai dengan melemahnya permintaan akan barang. Akibat penurunan
permintaan, produksi barang juga akan berkurang. Dampak pengurangan produksi
adalah terjadinya penurunan investasi. Jika keadaan ini berlansung lama, maka
perusahaan akan mengurangi pekerja dengan jalan pemutusan hubungan kerja (PHK)
atau menghentikan usahanya sama sekali
Untuk mengatasi pengangguran siklis
diperlukan beberapa langkah-langkah antara lain peningkatan daya beli
masyarakat. Daya beli masyarakat dapat meningkat apabila mereka mendapat tambahan
penghasilan. Pemerintah harus membuka proyek yang bersifat umum, seperti membangun
jalan, jembatan, irigasi, dan kegiatan lainnya. Cara lain adalah dengan
mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang dan jasa, serta
memperluas pasar barang dan jasa. Pasar yang sudah ada harus terus dipertahankan, namun diusahakan
membuka peluang lain dalam rangka memasuki pasar yang baru. Misalnya, dengan
membuka pasar baru di luar negeri yang dapat menambah permintaan.
Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang diakibatkan perubahan struktur ekonomi, misalnya dari ekonomi
yang bersifat agraris bergeser ke ekonomi industri. Pergeseran ini lebih
menitikberatkan penyesuaian karakter dan budaya pekerja sektor industri. Untuk
mengatasi pengangguran struktural diperlukan berbagai langkah seperti pengadaan
pendidikan dan pelatihan sebagai persiapan untuk berkarir pada pekerjaan yang
membutuhkan ke tempat yang membutuhkan, meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan
modal yang ada, dan mendirikan industri yang bersifat padat karya sehingga
mampu menampung tenaga kerja yang menganggur.
Pengangguran friksional, pada
dasarnya pengangguran friksional tidak dapat dihilangkan sama sekali dan hanya
dapat dikurangi. Cara mengatasi pengangguran friksional adalahmengusahakan
informai yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja,sehingga
proses pelamaran , seleksi, dan pengambilan menerima atau tidak berlangsung
lebih cepat. Cara lain adalah menyusun rencana penggunaan tenaga kerja sebaik
mungkin.
Pengangguran musiman adalah
pengangguran yang terjadi pada musim-musim tertentu, seperti petani yang
menganggur setelah musim tanam. Pengangguran ini dapat diatasi dengan pemberian
informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain dan melatih
seseorangagar memiliki ketrampilan untuk dapat bekerja pada ”masa menunggu”
musim tertentu.
Permasalahan pengangguran tidak akan
mungkin bisa diatasi oleh pemerintah sendiri. Pemerintah memerlukan dukungan
dari pihak lain seperti pihak swasta (perusahaan) dan individu yang
bersangkutan. Masing-masing pihak perlu mengambil langkah konkret untuk memecahkan
masalah pengangguran. Salah satu langkah awalnya adalah meningkatkan mutu
tenaga kerja.
Tidak bisa dipungkiri bahwa
kecenderungan dunia usaha saat ini adalah menerima tenaga kerja yang siap
pakai. Ini berarti sebelum memasuki dunia kerja, seorang tenaga kerja harus
sudah memiliki sejumlah “nilai lebih” berupa tingkat pendidikan dan
keterampilan tertentu. Sementara itu masih banyak tenga kerja di pasaran yang
berpendidikan rendah. Ini berarti tenaga kerja tersebut belum siap pakai. Untuk
itu, perlu ada usaha meningkatkan mutu tenaga kerja dari pihak pemerintah,
swasta (perusahaan), dan individu.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan
mutu tenaga kerja antara lain dengan mendirikan berbagai pusat latihan kerja.
Upaya ini bertujuan untuk melatih orang menjadi manusia yang terampil,
berinisiatif, dan kreatif. Usaha ini juga disertai pula dengan usaha
peningkatan mutu sekolah kejuruan, penciptaan kondisi yang kondusif bagi
penanaman modal, transmigrasi dan keluarga berencana.
Langkah yang dapat diambil oleh
pihak swasta untuk ikut serta dalam upaya meningkatkan mutu tenaga kerja adalah
bekerjasama dengan sekolah ataupun kampus. Kerjasama yang bisa dilakukan oleh
pihak swasta dengan sekolah atau kampus adalah menyediakan kesempatan bagi para
siswa dan mahasiswa untuk kerja praktik atau magang di perusahaan yang
bersangkutan. Program magang ini akan memberi pemahaman secara lebih baik
kepada calon tenaga kerja mengenai dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan
demikian, para calon tenaga kerja tersebut dapat mempersiapkan dirinya dengan
berbagai kemampuan dan ketrampilan yang memang dibutuhkan oleh dunia usaha.
Beberapa langkah yang harus diambil
oleh setiap individu dalam meningkatkan mutu dirinya adalah sebagai berikut.
·
Membekali diri dengan berbagai hal yang
dikehendaki oleh perusahaan
Dalam
mencari kerja, seseorang harus membekali diri dengan berbagai keterampilan dan
pengetahuan yang disyaratkan oleh perusahaan secara umum, seperti ketrerampilan
komputer, bahasa inggris, dan keahlian khusus sesuai pekerjaan yang ditawarkan.
·
Menanamkan jiwa wirausaha
Bekerja
bukan hanya berarti bergabung dengan suatu instansi atau perusahaan. Bila belum
atau tidak bekerja pada instansi atau perusahaan, seseorang bisa bekerja secara
mandiri dengan berwirausaha, seperti berternak ayam, budidaya anggrek, atau
berdagang
Setiap
individu harus bisa mengembangkan kemampuan atau bakatnya untuk mengenali
peluang, seperti membuat produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan, dan mengatur permodalan
operasinya.
Dari
semua permasalahan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Pengangguran
merupakan sebuah permasalahan ketenagakerjaan yang harus segera diselesaikan,
karena jika masalah ini dibiarkan berlarut-lerut maka akan mengganggu
stabilitas ekonomi nasional. Pemerintah, pihak swasta (perusahaan), serta
individu itu sendiri harus lebih bekerja labih giat lagi untuk mengatasi
permasalahan ini, agar nantinya angka pengangguran di Indonesia dapat ditekan
menjadi seminim mungkin bahkan tidak akan lagi terdapat pengangguran di
Indonesia.
Datar pustaka
Adji, Wahyu, dkk. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.
Permana, Leni, dkk. 2009. Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
S,
Alam. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA
Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar