Rabu, 27 Desember 2017

Contoh Artikel Lingkungan Hidup Tema Perubahan Iklim



Artikel Lingkungan Hidup Mengenai Dampak Perubahan Iklim
“Perangaiku Merusak Iklim Bumiku”


Oleh : Sri Faisal Zibab
SMA N 4 Merlung
Tanjung Jabung Barat


          Masalah lingkungan di provinsi Jambi dewasa ini menjadi semakin kompleks. Apalagi permasalahan mengenai perubahan iklim.Perubahan iklim di provinsi Jambi disebabkan ole banyak hal.seperti tidak seimbangnya lagi antara kawasan hijau di region hulu dengan kawasan industri di region hilir. Ketidak seimbangan inilah yang mengakibatkan perubahan iklim yang sangat drastis di provinsi Jambi khususnya di kabupaten Tanjung Jabung Barat. Seperti yang kita ketahui kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan daerah kawasan industri,sehingga tidak menutup kemungkinan jika daerah ini jugalah yang banyak mendapatkan dampak dari perubahan iklim ini.
            Perubahan iklim adalah iklim yang berubah akibat meningkatnya suhu global rata-rata dibumi yang disebabkan oleh gas rumah kaca,sedangkan gas rumah kaca itu sendiri adalah sekumpulan gas C02 dan gas-gas lainnya seperti gas CH4,N2O dan gas CFC yang terjebak diatmosfer dan mengakibatkan naiknya suhu rata-rata dibumi (Lindawati:DLH provinsi Jambi). Itu semua disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya banyaknya kendaraan bermotor,banyaknya industri yang mengeluarkan asap hitam setiap harinya,kurangnya rasa kepedulian terhadap lingkungan dan masih banyak lagi yang lainnya.
 Asap kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang terbesar gas CO2. Hal itu dikarenakan karena di masyarakat sekarang ini kendaraan bermotor menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang aktifitas sehari-hari. Sebenarnya hal itu bisa dikatakan sebagai suatu alasan yang logis bagi masyarakat untuk tetap menggunakan kendaraan bermotor. Akan tetapi tidak akan sebanding apabila hal itu dibandingkan dengan dampak yang akan terjadi selanjutnya pada perubahan iklim global ini. Sebenarnya masyarakat harus sadar bahwa kendaraan bermotor berbahaya bagi linkungan ini dan mulai mengurangi aktifitas berkendara mereka seperti berjalan kaki jika tempat yang akan dituju tidak terlalu jauh. Bayangkan jika masyarakat mau dan berkenan untuk melakukan hal itu setidaknya gas CO2 akan sedikit berkurang dan sanagat membantu sekali untuk menjaga lingkungan agar tidak rusak sehingga dapat menekan  perubahan iklim yang sangat drastis di bumi.
Setidaknya dengan melakukan hal yang sederhana ini bumi ini akan tetap asri dan tidak tercemar lagi. Dimulai dari keluarga berkomitmen untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Jika
Provinsi Jambi khususnya di kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat banyak sekali pabrik-pabrik industri. Indusrti yang dominan di kabupaten Tnjung Jabung Barat adalah industri kelapa sawit dan HTI. Keduanya sama-sama berbahaya bagi lingkungan dan perubahan iklim itu sendiri. Pasalnya kebanyakan pabrik sawit ini belum bisa mengolah limbah hasil produksi. Limbah tersebut hanya di tampung di kolam-kolam penampungang limbah. Hal ini bisa berbahaya jika tidak ditindak lanjuti.
Limbah hasil produksi akan dikumpulkan di kolam penampungan dan limbah tersebut akan berfermentasi dengan bakteri dan menghasilkan gas methan(CH4). Gas methan(CH4) akan tersebar dan terbang di udara sehingga mengakibatkan lapisan ozon(O3) akan rusak. Hal itulah yang mengakibatkan gas-gas tersebut terjebak diatmosfer sehingga suhu rata-rata di bumi meningkat. Tidak hanya itu limbah itu juga mengganggu penciuman oleh bau yang dihasilkannya. Akan tetapi baru-baru ini ditemukan cara untuk memanfaatkan gas methan(CH4) tersebut sebagai pembangkit listrik. Listrik tersebut bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik di pabrik tersebut bahkan bisa juga listrik tersebut dialirkan kemasyarakat. Tetapi di provinsi Jambi ini baru sedikit perusahaan atau pabrik sawit yang mau memanfaatkan limbah ini menjadi listrik. Alasan perusahaan atau pabrik lainnya enggan untuk memanfaatkan limbah ini adalah biaya yang mahal. Perusahaan tersebut lebih memilih membuang limbah ke kolam penampungan ketimbang memanfaatkannya menjadi listrik. Padahal jika di lihat dari sisi universal atau globalnya keuntungan yang didapat dengan membuang limbah di kolam penampungan tidak sebanding dengan seberapa besar nantinya bumi ini akan rusak oleh karena hal tersebut.
Jadi lebih baik mengeluarkan anggaran yang lebih banyak dari biasanya untuk menjaga bumi ini aman. Daripada hanya mencari banyak keuntungan akan tetapi dampak yang ditimbulkan tidak seimbang dengan apa yang dihasilkan. Itu semua juga untu kebaikan dan keberlangsungannya bumi ini sehingga hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan alam,pemanasan global dan yang terparah perubahan ilkim yang drastis tidak melanda bumi tercinta ini.
HTI(Hutan tanaman industri) juga merupakan industri terbesar di provinsi Jambi. Industri ini menanam jenis tanaman produksi untu kebutuhan sehari-hari seperti kertas,buku,tissue dan sebagainya. Tanaman yang dimaksud antara lain akasia mangium,akasia crassicarpa,eucalyptus. Tanaman ini lah yang menjadi komoditi utama bagi perusahaan HTI(Hutan tanaman indusrti). Yang menjadi masalah disini adalah rotasi penebangan kayu tersebut. Kayu akan ditebang secara massal dan kontinyu. Kayu yang sudah berumur 6-10 tahun akan ditebang. Dengan penebangan ini terdapat satu blok tanah yang gundul akibat penebangan dan membutuhkan waktu 6-10 tahun juga untu menunggu pohon itu tumbuh kembali. Artinya akan banyak sekali gas CO2 yang tidak bisa ditangkap oleh tumbuhan. Tentu saja hal ini dapat berimbas kepada naiknya suhu rata-rata di bumi dan mengakibatkan perubahan iklim.
 Untuk masalah perusahaan HTI(Hutan tanaman industri) ini di perlukannya pendekatan pemerintah daerah kepada perusahaan karena dari situ juga pemerintah daerah mendapatkan pemasukan. Tetapi akhir-akhir ini perusahaan HTI(Hutan tanaman industri) mulai menggalakkan penanaman seribu pohon dengan mendatangi sekolah-sekolah di kawasan terdekat mereka. Perusahaan jugu mulai meminimalisir penanaman kayu industri di kawasan lahan gambut. Supaya tidak akan terjadi lagi kemungkinan terbakarnya lahan gambut karena di tanami tanaman yang tidak seharusnya ditanam di situ. Semuanya itu dilakukan agar kerusakan lingkungan dan laju perubahan iklim dapat ditekan semaksimal mungkin dan lingkungan ini akan tetap terjaga dan seimbang.
Kepedulian masyarakat dalam melestarikan lingkungan. Sebenarnya inti dari masalah perubahan iklim ini terdapat pada kurangnya rasa kepedulian masyarakat dengan lingkungannya. Buktinya semua masalah-masalah yang ditimbulkan seperti yang sudah dijekaskan diatas penyebabnya adalah dari manusia itu sendiri. Masyarakat kini tidak peduli lagi dengan lingkungannya lagi. Masyarakat hanya mengutamakan kepentingan mereka sendiri tanpa pernah berpikir dampak apa yang akan terjadi bila mereka melakukan hal itu. Disini ditegaskan bahwa penyuluhan mengenai dampak kerusakan lingkungan saja tidak cukup untuk membuat masyarakat sadar.
Ini semua harus dimulai dari hati nurani masing-masing seberapa pentingnya alam ini, jika hanya dibandingkan dengan gemerlap rupiah dan kesenangan semata. Dan yang terpenting adalah memulai dari yang kecil. Mulailah dri kepedulian terhadap keluarga,saling mengingatkan satu sama lain dan mulai melestarikan lingkungan dari keluarga. Bayangkan lah jika semua keluarga di Jambi, di Indonesia terlebih lagi di dunia mau memulai untuk melestarikan bumi, maka akan asri dan lestarilah bumi ini.
Dari masalah-masalah diatas penulis dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa sebenarnya bumi ini bisa lestari bisa tidak dicemari dengan memulainya dari merubah diri masing-masing. Hanya dengan hal yang sepele inilah bumi bisa kembali asri. penulis juga menyarankan agar perubahan itu hendaklah dimulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga, kemudian sekolah dan masyarakat luas. Agar bumi ini tetap asri terjaga dan lestari.


Daftar pustaka
Wardiyatmoko. K. 2012. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar