Rabu, 27 Desember 2017

Ketenagakerjaan dalam Membangun Ekonomi Nasional



Artikel Kependudukan Topik Ketenagakerjaan
“Ketenagakerjaan dalam Membangun Ekonomi Nasional”

Nama : Sri Faisal Zibab
Sekolah : SMA N 4 Merlung


            Peranan penduduk sebagai sumber daya manusia dalam pembangunan merupakan hal yang sangat mendasar yang harus dipahami. Jumlah penduduk yang terlalu besar tidak otomatis akan menjadi modal yang besar juga bagi pembangunan di suatu negara, bahkan justru dapat menjadi beban atau tanggungan bagi penduduk yang lain.
            Dalam ketenagakerjaan, penduduk dengan segala potensi yang dimilikinya dikategorikan menjadi dua,yaitu penduduk usia kerja dan penduduk  diluar usia kerja. Di indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Sedangkan angkatan kerja adalah penduduk berumur lima belas tahun ke atas yang selama seminggu sebelum pencacahan bekerja atau mempunyai pekerjaan, sementara tidak bekerja dan mereka tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan (Leni permana:5).
            Dari keseluruhan angkatan kerja dalam suatu negara tidak semua mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga angkatan kerja dikelompokan menjadi angkatan kerja yang bekerja dan angkatan kerja yang menganggur(pengangguran terbuka). Dan permasalahan yang paling dominan dalam ketenagakerjaan adalah masalah pengangguran.
            Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan , sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru (Alam.S:6). Berbagai macam pengangguran antara lain, pengangguran siklis. Pengangguran siklis adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena resesi. Penurunan kegiatan perkonomian umumnya dimulai dengan melemahnya permintaan akan barang. Akibat penurunan permintaan, produksi barang juga akan berkurang. Dampak pengurangan produksi adalah terjadinya penurunan investasi. Jika keadaan ini berlansung lama, maka perusahaan akan mengurangi pekerja dengan jalan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau menghentikan usahanya sama sekali
            Untuk mengatasi pengangguran siklis diperlukan beberapa langkah-langkah antara lain peningkatan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat dapat meningkat apabila mereka mendapat tambahan penghasilan. Pemerintah harus membuka proyek yang bersifat umum, seperti membangun jalan, jembatan, irigasi, dan kegiatan lainnya. Cara lain adalah dengan mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang dan jasa, serta memperluas pasar barang dan jasa. Pasar yang sudah ada  harus terus dipertahankan, namun diusahakan membuka peluang lain dalam rangka memasuki pasar yang baru. Misalnya, dengan membuka pasar baru di luar negeri yang dapat menambah permintaan.
            Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan perubahan struktur ekonomi, misalnya dari ekonomi yang bersifat agraris bergeser ke ekonomi industri. Pergeseran ini lebih menitikberatkan penyesuaian karakter dan budaya pekerja sektor industri. Untuk mengatasi pengangguran struktural diperlukan berbagai langkah seperti pengadaan pendidikan dan pelatihan sebagai persiapan untuk berkarir pada pekerjaan yang membutuhkan ke tempat yang membutuhkan, meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada, dan mendirikan industri yang bersifat padat karya sehingga mampu menampung tenaga kerja yang menganggur.
            Pengangguran friksional, pada dasarnya pengangguran friksional tidak dapat dihilangkan sama sekali dan hanya dapat dikurangi. Cara mengatasi pengangguran friksional adalahmengusahakan informai yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja,sehingga proses pelamaran , seleksi, dan pengambilan menerima atau tidak berlangsung lebih cepat. Cara lain adalah menyusun rencana penggunaan tenaga kerja sebaik mungkin.
            Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi pada musim-musim tertentu, seperti petani yang menganggur setelah musim tanam. Pengangguran ini dapat diatasi dengan pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain dan melatih seseorangagar memiliki ketrampilan untuk dapat bekerja pada ”masa menunggu” musim tertentu.
            Permasalahan pengangguran tidak akan mungkin bisa diatasi oleh pemerintah sendiri. Pemerintah memerlukan dukungan dari pihak lain seperti pihak swasta (perusahaan) dan individu yang bersangkutan. Masing-masing pihak perlu mengambil langkah konkret untuk memecahkan masalah pengangguran. Salah satu langkah awalnya adalah meningkatkan mutu tenaga kerja.
            Tidak bisa dipungkiri bahwa kecenderungan dunia usaha saat ini adalah menerima tenaga kerja yang siap pakai. Ini berarti sebelum memasuki dunia kerja, seorang tenaga kerja harus sudah memiliki sejumlah “nilai lebih” berupa tingkat pendidikan dan keterampilan tertentu. Sementara itu masih banyak tenga kerja di pasaran yang berpendidikan rendah. Ini berarti tenaga kerja tersebut belum siap pakai. Untuk itu, perlu ada usaha meningkatkan mutu tenaga kerja dari pihak pemerintah, swasta (perusahaan), dan individu.
            Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja antara lain dengan mendirikan berbagai pusat latihan kerja. Upaya ini bertujuan untuk melatih orang menjadi manusia yang terampil, berinisiatif, dan kreatif. Usaha ini juga disertai pula dengan usaha peningkatan mutu sekolah kejuruan, penciptaan kondisi yang kondusif bagi penanaman modal, transmigrasi dan keluarga berencana.
            Langkah yang dapat diambil oleh pihak swasta untuk ikut serta dalam upaya meningkatkan mutu tenaga kerja adalah bekerjasama dengan sekolah ataupun kampus. Kerjasama yang bisa dilakukan oleh pihak swasta dengan sekolah atau kampus adalah menyediakan kesempatan bagi para siswa dan mahasiswa untuk kerja praktik atau magang di perusahaan yang bersangkutan. Program magang ini akan memberi pemahaman secara lebih baik kepada calon tenaga kerja mengenai dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian, para calon tenaga kerja tersebut dapat mempersiapkan dirinya dengan berbagai kemampuan dan ketrampilan yang memang dibutuhkan oleh dunia usaha.
            Beberapa langkah yang harus diambil oleh setiap individu dalam meningkatkan mutu dirinya adalah sebagai berikut.
·         Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan
Dalam mencari kerja, seseorang harus membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang disyaratkan oleh perusahaan secara umum, seperti ketrerampilan komputer, bahasa inggris, dan keahlian khusus sesuai pekerjaan yang ditawarkan.
·         Menanamkan jiwa wirausaha
Bekerja bukan hanya berarti bergabung dengan suatu instansi atau perusahaan. Bila belum atau tidak bekerja pada instansi atau perusahaan, seseorang bisa bekerja secara mandiri dengan berwirausaha, seperti berternak ayam, budidaya anggrek, atau berdagang
            Setiap individu harus bisa mengembangkan kemampuan atau bakatnya untuk mengenali peluang, seperti membuat produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan, dan mengatur permodalan operasinya.
            Dari semua permasalahan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Pengangguran merupakan sebuah permasalahan ketenagakerjaan yang harus segera diselesaikan, karena jika masalah ini dibiarkan berlarut-lerut maka akan mengganggu stabilitas ekonomi nasional. Pemerintah, pihak swasta (perusahaan), serta individu itu sendiri harus lebih bekerja labih giat lagi untuk mengatasi permasalahan ini, agar nantinya angka pengangguran di Indonesia dapat ditekan menjadi seminim mungkin bahkan tidak akan lagi terdapat pengangguran di Indonesia.


Datar pustaka

Adji, Wahyu, dkk. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Permana, Leni, dkk. 2009. Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
S, Alam. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
           
                                                                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar